CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Saturday, November 22, 2008

kanker mulut rahim

Selama ini kanker mulut rahin belum ada obat penawarnya, namun tumbuhan tembakau bisa menjadi alternatif. Ini salah satu manfaat tumbuhan tembakau. Berdasarkan penelitian, tumbuhan tersebut mampu menjadi wadah perkembangan genetik human papilloma virus (HPV) memproduksi sel kuman yang nantinya dapat menjadi antibodi bagi virus pencetus kanker mulut rahim. Penelitian terbaru mengenai obat penawar kanker mulut rahim itu kini sedang dilakukan para ilmuwan dari Pusat Kesehatan Universitas Georgetown (Georgetown University Medical Center) dan Universitas North Carolina, Amerika Serikat. Setelah diteliti, ternyata secara genetik tumbuhan tembakau mengandung sumber protein yang dapat menstimulasi antibodi terhadap HPV yang menjadi penyebab terjadinya kanker mulut rahim. Proyek penelitian tersebut didanai tiga juta dolar AS dari kocek pemerintah pusat sebagai bagian peraturan perundangan tentang perkebunan yang baru-baru ini dikeluarkan Kongres. Kepala Peneliti di Georgetown University, Washington DC, Dr. Kenneth Dretchen mengatakan ide penelitian itu antara lain mengembangkan antibodi terhadap HPV. Untuk beberapa alasan HPV tidak berkembang biak dengan baik di bawah kondisi mikrobiologi normal. Setelah diteliti, ternyata lingkungan yang tepat untuk perkembangan sel kuman itu terdapat pada tumbuhan tembakau. Meskipun terdengar aneh dan mengada-ada, Dretchen mengatakan pihaknya telah lama melakukan penelitian terhadap virus HPV itu di Georgetown. Namun, yang menjadi kendala adalah kurangnya kuantitas antibodi yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan penyembuhan secara besar-besaran. Penelitian itu dimaksudkan juga untuk mencari solusi pengembangan kuantitas virus antibodi. Sementara itu North Carolina State University akan menggunakan tenaga ahlinya dalam penanaman tembakau. Mereka akan memproduksi dan mengadakan tes terhadap antibodi tersebut , yang nantinya akan memakan waktu 2-3 tahun sebelum dilakukan tes laboratorium. Penelitian tersebut adalah salah satu upaya mencari pengobatan bagi kanker mulut rahim yang hingga kini belum diketahui obat penawarnya. Selama ini pengobatan / terapi atas kanker mulut rahim ada tiga, yaitu : operasi, radiasi (penyinaran) dan kemoterapi. Masing-masing terapi itu dilakukan dokter menurut stadium kanker yang dialami pasien dan dengan pertimbangan kaidah dan risiko bagi pasien. Kanker leher rahim sampai kini belum diketahui penyebabnya. Namun berdasarkan penelitian terbaru, virus HPV merupakan salah satu pemicunya. HPV dapat menjangkiti seorang wanita jika pasangan seksualnya mengidap virus tersebut akibat gonta - ganti pasangan. Selain itu, wanita yang mempunyai kebiasaan merokok juga rawan terkena kanker ini. Zat nikotin yang dikandung tembakau mempunyai kecenderungan mempengaruhi selaput lendir pada tubuh, termasuk selaput lendir mulut rahim, sehingga membuatnya rentan terhadap sel-sel kanker. Pengidap kanker ini biasanya perempuan usia produktif, pernah melakukan hubungan seks, sering berganti pasangan seksual, kawin dalam usia relatif muda ( belum berusia 17 tahun) dan banyak melahirkan. Pada kasus kanker mulut rahim, hampir tidak pernah terjadi pada wanita yang belum pernah melakukan hubungan seksual. Namun, sebaiknya kaum wanita secara rutin melakukan pemeriksaan pap smear setahun sekali setelah berhubungan seks, atau tiga bulan setelah melahirkan untuk mendeteksi ada atau tidaknya prakanker / displasia. Kelemahan pemeriksaan pap smear ini, antara lain disebabkan pengeluaran cairan dari vagina kurang memadai hingga sel di dalamnya tidak terllihat. Kelemahan lain, disebutkan kemungkinana zat pewarnaan yang digunakan sudah melampaui batas waktu (expire date). Kendala lain menyangkut human error, misalnya ahli patologi yang membaca hasil pemeriksaan kebetulan matanya lelah, sehingga terjadi kesalahan. Akan anggapan kanker mulut rahim dapat muncul tiba-tiba, tidak benar. Asalkan rutin memeriksakan diri, keberadaan HPV dapat dideteksi. Displasia atau prakanker terdiri dari tiga tahapan, yaitu ringan, sedang dan berat. Dari tahap displasia menjadi kanker stadium dini, memakan waktu dua tahun. Untuk membuktikan displasia setelah menjalani pemeriksaan pap smear dan dijumpai kelainan, selanjutnya dilakukan biopsi, jaringan kanker dipotong dan diambil untuk pemeriksaan laboratorium. Mengenai gejala kanker mulut rahim itu, pada tahap displasia sampai stadium I, praktis tanpa keluhan. Baru menginjak stadium 1 A- 3b terdapat keluhan pasien, sedangkan pada stadium 4B sel kanker sudah menjalar ke otak dan paru-paru. Penyakit kanker mulut rahim, merupakan penyakit yang banyak diidap kaum wanita di Indonesia

kanker payudara

Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara.
PenyebabPenyebabnya tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seorang wanita menjadi lebih mungkin menderita kanker payudara.
Faktor RisikoBeberapa faktor risiko yang berpengaruh adalah :1. Usia.Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Risiko terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun.2. Pernah menderita kanker payudara.Setelah payudara yang terkena diangkat, maka risiko terjadinya kanker pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-1%/tahun.3. Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara.Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya menderita kanker, memiliki risiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker payudara.4. Faktor genetik dan hormonal.5. Pernah menderita penyakit payudara non-kanker.6. Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55 tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil.7. Pemakaian pil kb atau terapi sulih estrogen.8. Obesitas pasca menopause.9. Pemakaian alkohol.10 Pemakaian alkohol lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.11. Bahan kimia.Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya) mungkin meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.12. DES (dietilstilbestrol).Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki risiko tinggi menderita kanker payudara.13 Penyinaran.
Gejala dan TandaGejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur.
Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di bawah kulit. Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya. Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan adalah benjolan atau massa di ketiak, perubahan ukuran atau bentuk payudara, keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah), perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu), payudara tampak kemerahan, kulit di sekitar puting susu bersisik, puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal, nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara. Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.
PencegahanBanyak faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan. Beberapa ahli diet dan ahli kanker percaya bahwa perubahan diet dan gaya hidup secara umum bisa mengurangi angka kejadian kanker.
Diusahakan untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa disembuhan jika masih pada stadium dini.
Sadari, pemeriksan payudara secara klinis dan mammografi sebagai prosedur penyaringan merupakan 3 alat untuk mendeteksi kanker secara dini.
PenatalaksanaanBiasanya pengobatan dimulai setelah dilakukan penilaian secara menyeluruh terhadap kondisi penderita, yaitu sekitar 1 minggu atau lebih setelah biopsi. Pengobatannya terdiri dari pembedahan, terapi penyinaran, kemoterapi dan obat penghambat hormon.
Terapi penyinaran digunakan untuk membunuh sel-sel kanker di tempat pengangkatan tumor dan daerah sekitarnya, termasuk kelenjar getah bening.
Kemoterapi (kombinasi obat-obatan untuk membunuh sel-sel yang berkembangbiak dengan cepat atau menekan perkembangbiakannya) dan obat-obat penghambat hormon (obat yang mempengaruhi kerja hormon yang menyokong pertumbuhan sel kanker) digunakan untuk menekan pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh.

Tarian Ritual Pulau Dewata

29/12/2002 15:33 - PotretKecak, Tarian Ritual Pulau DewataLiputan6.com, Badung: Cak, cak, cak, caki>.... Bak paduan suara atau koor yang kompak, puluhan orang berteriak sambil menggerakkan tubuh untuk mengiringi pementasan tarian. Teriakan khas para penari yang bisa berjumlah puluhan orang ini adalah bagian terpenting dari sebuah pertunjukan. Tak hanya berperan sebagai blocking pementasan, tapi teriakan ini juga menjadi musik pengiring tarian melalui lantunan suara dengan tehnik acapela. Uniknya, iringan suara khas terus berlanjut hingga pertunjukan kesenian tradisional ini usai. Suara khas yang membuat tarian asal Pulau Dewata kerap disebut Tari Kecak.Awalnya, tarian ini adalah bagian dari Tari Sakral Sang Hyang, yang menggambarkan seseorang yang tengah kerasukan sambil menyampaikan pesan dari para dewa atau para leluhur. Namun, sejak tahun 1930-an, tarian ini berubah menjadi kesenian tradisional tersendiri yang menyajikan sendratari dengan latar belakang cerita Ramayana. Cerita Romeo dan Juliet versi masyarakat Hindu ini menceritakan dua sejoli Rama dan Shinta dengan bungkus falsafah kebajikan melawan kejahatan. Kisah cinta klasik yang menjadi inti Tari Kecak ini bermula dari diculiknya kekasih Rama, Shinta oleh Rahwana yakni seorang raksasa jahat. Namun, layaknya cerita yang berlatar belakang norma-norma kehidupan, kebajikan kerap mampu mengalahkan kejahatan. Akhirnya, dengan bantuan bala tentara kera yang dipimpin Hanoman, Rama pun dapat menaklukkan Rahwana dan membawa kembali sang kekasih tercinta.Biasanya, sebelum pertunjukan dimulai, diawali dengan kegiatan sembahyang di tempat pertunjukan yang dipimpin Pedande, sebutan buat seorang pemuka agama. Ritual singkat ini juga menjadi bagian dari persiapan untuk meminta restu dari Sang Pencipta. Selepas Pedande memberikan pemberkatan dengan air suci yang diperoleh melalui persembahyangan, pertunjukan pun dimulai dengan iringan suara khas para penari pendukung. Pemberkatan seperti ini melambangkan bahwa setiap kegiatan tradisional di daerah Bali identik dengan nilai keagamaan.Bisa dikatakan, pertunjukan Tari Kecak sangat sederhana sekali. Baik mengenai teknik tarian maupun perlengkapan pakaian dan pengiring tarian yang hanya berupa koor. Adapun para penari terdiri dari laki-laki yang jumlahnya hingga ratusan. Pakaian mereka hanya sehelai kain yang dijawatkan, sedangkan bagian atas badan tak memakai apa-apa. Mereka membuat lingkaran beberapa baris. Dan di tengah-tengah mereka, dipasang lampu penerang yang sederhana pula, yaitu lampu minyak kelapa.Semula mereka hanya menggerak-gerakan badan ke kanan dan ke kiri secara ritmis sambil mengucapkan kata-kata: cak, cak, cak, cak, cak.... dengan irama yang perlahan. Lama-lama, iramanya menjadi cepat dengan disertai tangan yang diangkat tinggi serta digetar-getarkan. Suasana seperti itu dibarengi pula dengan suara-suara desis seperti suara kera atau raksasa. Pada saat-saat tertentu, penari-penari kecak yang setengah lingkaran merebahkan diri ke belakang secara serentak dan dilakukan bergantian.Dengan atraksi bernuansa mistis seperti itulah, maka Tari Kecak sangat populer di kalangan masyarakat Bali maupun sebagian turis. Saking populernya, tarian ini kerap dijadikan sebagai mata pencaharian oleh masyarakat setempat. Hal tersebut juga dilakukan warga Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung--sekitar 40 kilometer sebelah selatan Denpasar. Sebagian besar warga di desa ini mengandalkan kesenian untuk menghidupi keluarganya. Apalagi, desa ini juga menjadi tujuan wisata turis mancanegara mengingat di desa itu terdapat pura yang menjadi habitat ratusan ekor kera, yakni Pura Uluwatu yang berada tepat di tepi pantai.Uniknya, profesi sebagai pekerja seni sudah dilakoni warga sejak usia dini. Sebut saja, Tita, panggilan akrab sang penari yang memiliki nama lengkap Mustika Saraswati. Tita yang kini duduk di kelas dua sekolah menengah pertama itu menggeluti profesi ini sejak menjadi anggota Sanggar Tari Kecak Karang Bome. Tepatnya, ketika masih duduk di kelas lima sekolah dasar. Untuk sekali pertunjukan, honor yang Tita terima sebagai penari utama Tari Kecak adalah sebesar Rp 100 ribu. Tak heran, dari honor yang didapatnya Tita mampu memiliki sepeda motor dan dapat membiayai sekolahnya.Begitu juga yang dialami seorang warga lainnya, Made. Dari honor yang diterima, pria yang kerap berperan sebagai Hanoman dalam pertunjukan Tari Kecak ini mampu membangun rumah permanen bagi keluarganya. Namun, kini masa-masa tersebut tinggal kenangan seiring menurunnya undangan pertunjukan menyusul peledakan bom, 12 Oktober silam. Made pun harus kembali menyandarkan hidup dari gaji seorang anggota satuan pengamanan sebuah lembaga pendidikan sebesar Rp 500 ribu per bulan. Tragedi Bali, akhirnya menjadi tragedi bagi sebuah seni di daerah tersebut.(ORS/Tim Potret)

Asal usul lukisan Nabi Muhammad SAW

Asal usul lukisan Nabi Muhammad saw
Bertahun-tahun diterbitkan gambar yang disebut sebagai gambar masa mudanya Nabi Muhammad saw di Iran. Masyarakat Iran di samping menunjukkan rasa suka terhadap gambar itu, mereka juga mempertanyakan keabsahannya. Sebagian menyebutkan bahwa gambar itu dilukis oleh pendeta Buhaira yang sempat mengiringi Nabi Muhammad saw bersama pamannya ke Syam. Pada kenyataannya, banyak yang meragukan jawaban ini.
Tulisan berikut ini adalah usaha untuk mencari sumber asli gambar masa muda Nabi Muhammad saw. Para penulis berusaha mengargumentasikan dari mana asal gambar itu. Namun, kelihatannya, masalah ini senantiasa terbuka untuk dijadikan kajian.
Tulisan ini adalah hasil terjemahan yang dilakukan oleh Rasul Ja’fariyah dari makalah yang judul aslinya The Story of Picture Shiite Depictions of Muhammad, Pierree Centlivre & Micheline Centlivres-Demont dalam majalah ISIM Review 17, Spring 2006, hal 18-19.
Syiah Iran punya pengalaman yang cukup panjang dalam menggambarkan keluarga Nabi Muhammad saw dan Nabi sendiri. Pada akhir-akhir dekade 90 –an poster yang menggambarkan wajah Nabi Muhammad saw di cetak di Iran dan menjadi salah satu poster terlaris. Dalam poster itu menggambarkan wajah masa muda dari Nabi Muhammad saw.
Saat ini, poster ini dicetak dengan mempergunakan teknologi modern dengan alat dan teknik yang beragam. Sekalipun demikian, struktur gambar masih mempertahankan gaya tradisionalnya. Warna yang dipakai masih mempertahankan kesederhanaan. Namun, tetap saja memiliki kelebihan yang membedakannya secara mudah dari gambar yang lain seperti pedang Ali as yang memiliki dua mata.
Penggambaran yang akan kami bawakan berbeda dengan penggambaran sebelumnya. Gambar seorang pemuda tampan, mata sendu dan wajah yang menenangkan hati mengingatkan orang akan gambar-gambar di zaman Renaisan. Terutama gambar-gambar tentang pemuda yang dilukis oleh Caravagio seperti lukisan Boy Carrying a Fruit Basket yang berada di galeri Borghese, Roma dan lukisan Saint John The Baptist di museum Capitole. Kelembutan bak beludru, mulut yang setengah terbuka dan tatapan sendu.
Sekalipun ada beberapa naskah dari gambar ini, namun semuanya menunjukkan kesan muda dan di bawahnya tertulis “Muhammad Rasulullah”, bahkan sebagian memberikan informasi lebih detil tentang periode kehidupan Nabi ketika lukisan ini dilukis serta sumber lukisan sekaligus.
Penemuan menarik
Pada tahun 2004, ketika menyaksikan pameran foto dua orang seni rupa Lehnert dan Landrock, secara tidak disengaja akhirnya tersingkap juga sumber poster Iran itu. Itu dapat dilihat di foto Lehnert sepanjang tahun 1904-1906 yang diambilnya di Tunisia. Foto ini kemudian pada dekade 20 –an dicetak dalam kartu ucapan selamat.
Radolf Franz Lehnert (1878-1948) adalah warga negara Chekoslowakia sekarang. Pada tahun 1904 bersama Ernst Heinrich Landorck (1878-1966) berkebangsaan Jerman, bersama-sama menuju Tunisia. Lehnert sebagai fotografer dan Landrock sebagai penerbit dan direktur. Tahun sebelumnya, Lehnert pernah tinggal sebentar di Tunisia. Saat itulah ia jatuh cinta dengan alam di sana dan penduduknya. Keduanya membangun perusahaan L & L yang beroperasi di bidang penerbitan foto-foto dari pemandangan indah Tunisia dan Mesir. Hasilnya adalah ribuan foto dan kartu dengan gambar daerah ini yang dicetak.
Lehnert pernah mengenyam pendidikan di Yayasan Seni Grafis di Vienna. Ia punya hubungan dengan anggota Pictorialist yang menganggap foto sebagai karya seni. Foto-foto Lehnert tidak saja berbicara mengenai gurun pasir, bukit-bukit pasir, pasar dan kawasan penduduk Tunisia, tapi juga foto-foto dari remaja putra dan putri yang umurnya antara anak dan remaja dan masih memiliki wajah antara laki dan wanita. Foto-foto ini biasanya diambil sesuai dengan pesanan pembeli Eropanya. Foto tentang dunia Timur yang memberikan nuansa lain.
Lehnert sangat memanfaatkan kesempatan ini, namun ia juga mengolah kejeniusannya dalam menyiapkan karyanya. Foto-fotonya dicetak dalam bentuk perak, dalam bentuk gambar timbul dan dibuat dalam empat warna. Kebanyakan dari kartu ucapan selamatnya ini dicetak di Jerman sejak tahun 1920 dan disebarkan di Mesir.


Cetakan-cetakan dan teks yang sesuai
Tidak diragukan bahwa kartu yang ditunjukkan dalam bentuk 1, berdasarkan penomoran L & L, nomornya adalah 106 dikenal dengan poster Iran. Yang lebih menarik nama kartu nomor 106 adalah Muhammad. Ini dengan sendirinya dapat menunjukkan mengapa pelukis Iran menjadikannya sebagai model untuk lukisan Nabi Muhammad saw. Tidak ragu lagi, semua naskah yang ada dari foto ini menjadikan foto nomor 106 sebagai contoh dengan perbedaan bahwa naskah pertama lebih sesuai dengan foto yang asli. Dengan demikian, Lehnert tanpa disengaja ditempatkan dalam hati sebuah legenda.
Pertanyaan mengenai hubungan antara wajah Nabi Muhammad saw dan wajah remaja Tunisia belum mendapatkan jawabannya. Lukisan seorang remaja tertawa dengan mulut setengah terbuka, memakai sorban dan bunga melati di telinga. Wajah yang sama dalam kartu yang lain dengan judul Ahmad, seorang remaja Arab dan lain-lainnya.
Kami belum mampu menyingkap perjalanan foto yang dicetak di dekade 20 –an yang sampai di tangan penerbit Teheran dan Qom di dekade 90 –an. Namun, masih ada pertanyaan apa yang menyebabkan penerbit Iran menemukan adanya kesamaan antara wajah Nabi Muhammad semasa remajanya dengan seorang remaja Tunisia?
Sebelum perang dunia pertama, gambar Muhammad di majalah National Geographic pada bulan Januari tahun 1914 dalam sebuah artikel dengan judul “Inja va Anja Dar Shumal Afriqa” (Di sana dan di sini di Utara Afrika), di bawahnya tertulis “Arabi ba Yek Gol” (Seorang Arab dengan sebuah bunga). Pada dekade dua puluhan, kartu seri Tunisia L & L sangat disukai oleh tentara Prancis di Utara Afrika. Pada dekade 80 dan 90 –an banyak buku yang dicetak yang memuat foto-foto ini, namun judulnya bukan Muhammad.
Naskah Iran yang sekarang sudah ada perubahan. Wajah yang menipu itu masih terjaga, namun keindahan wajahnya agak berkurang. Pundak sebelah kirinya agak lebih tertutup dengan kain, mulut dan matanya sudah mengalami perbaikan. Secara umum dapat dikatakan bahwa seniman Iran berusaha untuk mengurangi sisi keindahan foto Lehnert, sehingga foto itu tidak lagi terlalu menarik dan diberikan tambahan agar terlihat sebagai orang suci.


Akar Kristen?
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, sebagian tulisan menganggap bahwa hasil karya ini punya hubungan dengan Kristen dan bukan Islam. Masalah ini memberi justifikasi tidak berdosanya seorang muslim melihat wajah Nabi atau melukiskannya. Lebih dari pada itu, orang-orang Kristen menganggap Nabi Muhammad saw sejak mudanya sebagai pribadi yang suci. Kisah pendeta Kristen Katolik atau Ortodoks bernama Buhaira menyimpulkan itu. Berdasarkan kisah itu, pada abad 9 atau 10 Buhaira berusaha mencari Nabi Muhammad saw berdasarkan tanda-tanda yang dimiliki Nabi di antara pundaknya. Nabi akan datang semestinya berkata: “Ketika saya menengok ke langit dan bintang-bintang, saya merasa di atas bintang-bintang”. Ini juga sebuah alasan disebagian gambar Nabi Muhammad saw ada latar belakang bintang-bintang.
Sekalipun sampai saat ini tidak ada penggambaran tentang wajah Nabi Muhammad saw di masa mudanya, namun penggambaran itu ada dalam bentuk dewasanya. Disebutkan bahwa Nabi Muhammad saw memiliki kulit putih, mata hitam, alis yang tebal,gGigi teratur dan rambut bergelombang. Bentuk yang digambarkan itu dapat ditemukan dalam poster Iran. Pada hakikatnya ini adalah sebuah gambar dari sebuah gambar lain. Dengan kata lain, pelukis Iran mengambil model Nabi Muhammad saw yang mencerminkan keindahan, keremajaan dan keserasian.[infosyiah]

Sunday, November 16, 2008

Sapaan Pertama Tuk Blogku yang Baru

Hello! Myspace Comments
MyNiceSpace.com